Minggu, 06 Januari 2013

Alergi terhadap makanan


Sistem kekebalan tubuh anda dirancang untuk melawan infeksi, tetapi kadang kala, ia berfungsi secara tidak tepat. Ketika seseorang alergi terhadap makanan, tubuhnya seolah menganggap bahwa makanan itu tidak baik, dan sistem kekebalan tubuh segera bereaksi, biasanya dengan hives (bintik-bintik merah yang gatal pada kulit), diare, lidah membengkak, atau menutupnya saluran udara (dikenal dengan anaphylaxis yang bisa mengancam nyawa). Alergi terhadap makanan terjadi pada keluarga. Jika orangtua anda alergi terhadap makanan atau kondisi alergis lain seperti demam atau asma, maka anda berpeluang besar untuk mengembangkan alergi terhadap makanan daripada orang yang orangtuanya tidak alergi. Sebagian orang bisa menumbuhkan kondisi alergi terhadap makanan, tetapi banyak juga yang tidak. Orang seperti ini harus menghindari makanan yang menyebabkan mereka bereaksi secara negatif.
Lebih dari 100 makanan  telah diidentifikasi menyebabkan alergi, tetapi sebagian besar alergi terhadap makanan berasal dari delapan kelompok makanan yaitu susu, telur,kacang-kacangan dari pepohonan (seperti kenari, mete, macademia, kacang cemara, kacang hijau kecil dan kacang bickory), ikan kerang, gandum dan kedelai. Orang-orang yang alergi terhadap makanan harus cermat memeriksa label pada semua makanan yang mereka makan agar terhindar dari masalah. Walaupun saat ini tidak ada pengobatan yang diketahui untuk membantu penderita alergi makanan, namun hal ini adalah area menarik dan aktif bagi riset medis.

Sumber : dikutip dari buku karangan Beth and Ditkoff.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar