Sistem kekebalan tubuh anda
dirancang untuk melawan infeksi, tetapi kadang kala, ia berfungsi secara tidak
tepat. Ketika seseorang alergi terhadap makanan, tubuhnya seolah menganggap
bahwa makanan itu tidak baik, dan sistem kekebalan tubuh segera bereaksi, biasanya
dengan hives (bintik-bintik merah
yang gatal pada kulit), diare, lidah membengkak, atau menutupnya saluran udara
(dikenal dengan anaphylaxis yang bisa
mengancam nyawa). Alergi terhadap makanan terjadi pada keluarga. Jika orangtua
anda alergi terhadap makanan atau kondisi alergis lain seperti demam atau asma,
maka anda berpeluang besar untuk mengembangkan alergi terhadap makanan daripada
orang yang orangtuanya tidak alergi. Sebagian orang bisa menumbuhkan kondisi
alergi terhadap makanan, tetapi banyak juga yang tidak. Orang seperti ini harus
menghindari makanan yang menyebabkan mereka bereaksi secara negatif.
Lebih dari 100 makanan telah diidentifikasi menyebabkan alergi,
tetapi sebagian besar alergi terhadap makanan berasal dari delapan kelompok makanan
yaitu susu, telur,kacang-kacangan dari pepohonan (seperti kenari, mete,
macademia, kacang cemara, kacang hijau kecil dan kacang bickory), ikan kerang, gandum dan kedelai. Orang-orang yang alergi
terhadap makanan harus cermat memeriksa label pada semua makanan yang mereka makan
agar terhindar dari masalah. Walaupun saat ini tidak ada pengobatan yang
diketahui untuk membantu penderita alergi makanan, namun hal ini adalah area menarik
dan aktif bagi riset medis.
Sumber
: dikutip dari buku karangan Beth and Ditkoff.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar