Bersin
adalah refleks, respon otomatis yang terjadi bahkan ketika Anda tidak
memikirkannya. Jika Anda berada di dalam ruang berdebu, dan Anda batuk, maka
reflekslah yang membuat tenggorokan dan pipa udara dibersihkan dari debu yang
mengganggunya. Ketika Anda memeriksakan diri ke dokter dan dokter mengetuk
lutut Anda dengan palu karet kecil berwarna merah dan kaki Anda terangkat, maka
tendangan itu adalah refleks. Jadi, ketika sesuatu mengganggu hidung Anda seperti
debu, kotoran atau alergi, Anda akan meresponnya dengan refleks bersin.
Bersin
terbagi dalam tiga bagian. Yang pertama mata Anda menutup. Kemudian, Anda
menarik nafas dalam. Akhirnya, nafas dihembuskan dengan keras melalui hidung
dan mulut, bersamaan dengan debu dan kotoran yang memicu bersin. Otak
mengontrol refleks ini dalam “pusat bersin”, yang ada dibagian dalam otak bernama medulla. Anda bisa tetap membuka mata Anda ketika bersin, tetapi
hal ini amat sangat sukar untuk dilakukan karena refleks menyebabkan mata
menutup tepat sebelum bersin dimulai.
Apakah
Anda tahu bahwa sekitar sepertiga orang memiliki respons bersin yang photic (photic sneeze response ─rahat
PSR)? Orang-orang dengan PSR bersin dalam merespons cahaya yang terang , yaitu
bila mereka berjalan dari ruang gelap ke tempat terbuka dengan sinar matahari
yang terang, misalnya. Tidak seorang pun tahu dengan pasti mengapa cahaya
menyebabkan mereka bersin, tetapi PSR telah dijelaskan dalam literatur medis
selama lebih dari lima puluh tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar