Senin, 09 Januari 2012

Paragraf Induktif


Induksi adalah suatu proses berpikir yang bertolak belakang dari satu atau sejumlah fenomena individual (hal khusus) untuk menurunkan suatu simpulan (inferensi) yang bersifat umum. Fenomena individual ini menjadi data atau pernyataan yang mengandung kebenaran. Oleh karena itu, induksi dapat berawal dari fenomena yang berbentuk fakta atau pernyataan. Jadi, penalaran induksi yang bebentuk paragraf induktif merupakan salah satu cara menarik atau membuat smpulan berdasarkan hal khusus menuju hal umum.
Penalaran induksi dibedakan menjadi bermacam-macam, seperti generalisasi, analogi dan sebab-akibat.
  1. Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak belakang dari sejumlah fenmena individual (bersifat khusus) untuk menurunkan suatu simpulan (bersifat umum) yang mencakup atas semua fenomena tadi. Jadi, simpulan tersebut merupakan generalisasi yang bersifat umum.
  1. Analogi (Analogi Logis/Analogi induktif)
Analogi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain. Kemudian, menyimpulkan bahwa cirri yang berlaku untuk suatu hal akan berlaku pula untuk hal lain.
  1. Sebab-Akibat
Sebab akibat adalah pola pengembangan paragraf dengan menggunakan pola hubungan sebab akibat. Paragraf ini dibagi menjadi tiga, yaitu :
a.       Paragraf induktif sebab akibat
Akibat merupakan gagasan pokok dan terletak di akhir paragraph. Sebaliknya sebab merupakan gagasan penjelas.
b.      Paragraf induktif akibat ke sebab
Sebab merupakan gagasan pokok dan akibat merupakan gagasan penjelas.
c.       Paragraf induktif akibat ke akibat
Akibat merupakan gagasan pokok dan gagasan penjelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar